Mau share sedikit tentang sebuah artikel tentang percintaan yang gw baca dari salah satu laman ( ceilah, gw malah bingung dengan istilah peng-Indonesia-an kata dari bahasa asing, tapi whatever, we must proud speaking in Bahasa, rite?)
'Kalau cinta, akankah lo merasa bosen pada pasangan lo nantinya?', artikel itu memulai bahasannya dengan sebuah pertanyaan yang merujuk pada maraknya kasus perceraian yang terjadi pada pasangan suami istri.
Menggugah hati sih, karena alasan klise 'nggak cocok lagi', 'terlalu banyak perbedaan', dan lain sebagainya yang membuat akhirnya banyak pasangan memutuskan untuk berpisah, yang akhirnya terucap adalah 'gw bosan dengan ketidakcocokan, gw bosan dengan perbedaan, dan gw bosan...'
Terus gw ngeliat ke cermin, 'Bosen?' sepertinya nggak pernah. Bosen pada rutinitas bersama pasangan, bisa jadi, tapi bosen pada pasangan? No Way.
Yang ada semakin mengenal pasangan menjadi semakin sayang, semakin sayang dengan perbedaan, semakin sayang dengan ketidakcocokan, semakin sayang dengan segala kelebihannya, kalau kekurangan ya nggak lah, mana ada sih yang suka pada satu hal itu. tapi yang di 'semakin' in adalah toleransi, untuk menerima jeda waktu yang dperlukan untuk bisa membuat pasangan meminimalisasikan kekurangannya.
tulisan lama dari facebook
No comments:
Post a Comment