Thursday, April 28, 2011

Shocked Overheard

Gerimis membasahi jalanan pagi itu. Didorong rasa lapar, aku terpaksa menerobos rintik hujan, ya dingin, sebagian bajuku basah. Nekat kulangkahkan kaki menuju tenda tukang bubur langgananku. Ah, sudah hampir tutup rupanya, tendanya sudah dibongkar.

“Habis Bang?” Tanyaku

“Masih banyak Ko, ini sudah mau dipake tempatnya jam segini, gantian sama yang lain. Mau makan sini atau bungkus saja?” kata tukang bubur. ” Kalau mau makan disini bisa duduk di tendanya tukang gado-gado aja” lanjutnya seoalah tahu pikiranku.

“O ya sudah makan sini saja” kataku sambil duduk di bangku panjang tukang gado-gado.

“Ji, koko nya numpang duduk bentar ya” kata si Tukang Bubur lagi kepada Tukang Gado-gado. Kupikir namanya Aji, Nardji atau siapalah yang beakhiran dengan Ji, nama si Tukang Gado-gadi itu.

“Iye, silahkan” sahut Tukang Gado-gado

Nggak lama, ada tukang parkir datang dan duduk ditengah diantara aku dan Tukang Gado-gado. Nggak sengaja pula aku mendengar percakapan mereka.

Tukang Parkir (TP): “Kemarin naik apa ?”

Tukang Gado2 (TG): ” Garuda ”
TP: “Sama ya, gue dulu juga Garuda, dapat tempat duduk di dekat sayap. Ada pengalama apa aja nih di Arafah?”
TG: ” Alhamdullillah bisa pegang Hajar aswad”
TP: ” Wah bersyukur banget. Gw dulu gak sempat, antriannya gw banyak banget”

Subhanallah, aku terhenyak. Rupanya pada waktu Tukang Bubur memanggil nama Tukang Gado, ” Ji ” itu kependekan dari Pak Haji. Subhanallah, nggak henti aku menyebut kebesaran Tuhan. Rupanya Tukang Parkir dan Tukang Gado-gado itu sudah berhaji.

Tuhan, berilah aku kesempatan sekali saja agar bisa berkata-kata seperti kedua orang besar itu.

No comments: