Monday, July 25, 2011

Menguliahkan Anak Karena Berhenti Merokok

Gara-gara berhenti merokok, bisa menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi. Bagaimana bisa? Sepertinya mustahil dan mungkin anda tak akan percaya kalau tak menghitungnya sendiri. Saya akan coba membawa anda pada ilustrasi berikut.
Anggaplah anda seorang perokok, dan  anda bisa menghabiskan satu bungkus rokok setiap harinya. Oke, yang paling laku adalah rokok putih yang dulu pernah dibuat oleh Putra Sampoerna. Harga pasaran rokok tersebut di minimarket dekat rumah anda sekarang adalah Rp.11.500. Kalau di warung-warung pinggir jalan, anda harus merogoh kocek lebih dari itu. Kita pukul rata saja, harga sebungkus rokok adalah Rp11000.


Satu bulan rata-rata 30 hari. Jadi budget untuk kebutuhan rokok anda adalah Rp.330.000/bulan. Itu kalau hanya suami saja yang merokok, kalau istri juga seorang perokok maka anda harus menyisihkan dana dua kali lipatnya menjadi Rp. 660.000/bulan. Dalam satu tahun tinggal dikalikan 12. Maka akan ketemu Rp. 3.960.000atau Rp. 7.920.000 jika pasangan juga merokok. Dalam satu tahun ada beberapa bulan yang harinya berjumlah 31 hari, jadi kita bulatkan saja menjadi 4 juta dan 8 juta. Wow fantastis bukan?


Kalau saat ini anda mempunyai anak yang baru berumur 1 tahun, artinya 17 tahun lagi ia akan masuk ke universitas. Jadi kalau selama 17 tahun tersebut kita bisa menabung sebanyak 4 juta atau 8 juta pertahunnya maka akan di dapat nilai sebesar 68 juta atau 136 juta. 17 tahun ke depan mungkin nilai tersebut tak akan ada artinya buat memasukkan anak ke universitas terkenal.


Lalu bagaimana caranya dengan minimal 4 juta bisa menyekolahkan anak ke perguruan tinggi? Salah satu jalan adalah dengan ikut program asuransi pendidikan. Dengan menabung 4 juta rupiah pertahun selama 10 tahun, di akhir tahu ke 10, investasi anda bisa menjadi sekitar 60 juta rupiah. Kalau dana ini dibiarkan hingga tahun ke 15, maka nilai investasi anda akan mencapai sekitar 100 jutaan rupiah. 

Tentunya anda menyiapkan dana pendidikan anak tidak hanya dari uang hasil  berhenti merokok saja bukan? Ya karena biaya pendidikan sudah merupakan kebutuhan pokok yang wajib dikeluarkan oleh sebuah keluarga, yang harus direncanakan sedini mungkin mengingat makin mahalnya pendidikan. Ingin merencanakan biaya pendidikan anak seperti ilustrasi di atas? klik disini

No comments: